Martabak Bersarang Yang Empuk Tanpa Oven

Martabak manis adalah salah satu kudapan khas Indonesia yang telah menjadi primadona di berbagai daerah. Hidangan ini sering dijajakan di pinggir jalan pada sore hingga malam hari. Salah satu keistimewaan martabak manis adalah teksturnya yang empuk, lembut, dan memiliki rongga atau โ€œsarang lebahโ€ di bagian dalam. Fenomena “bersarang” ini bukan hanya sekadar estetika, melainkan tanda keberhasilan dari proses fermentasi dan pemasakan yang sempurna.

Berbeda dengan kue panggang modern yang menggunakan oven, martabak bersarang dibuat di atas wajan datar atau teflon, menjadikannya sangat cocok untuk dapur rumahan tanpa oven. Proses pembuatan martabak ini menjadi seni tersendiri yang menggabungkan teknik, waktu, serta intuisi.

Mari kita telusuri lebih dalam rahasia membuat martabak bersarang yang empuk dan lezat tanpa oven, mulai dari bahan, cara memasak, hingga tips sukses yang bisa langsung Anda praktikkan di rumah.

Sejarah dan Evolusi Martabak Manis

Martabak manis diyakini berasal dari Bangka Belitung, di mana masyarakat keturunan Tionghoa menyebutnya sebagai โ€œHok Lo Panโ€. Dalam perjalanannya, martabak manis berkembang dengan berbagai nama: martabak terang bulan, kue Bandung, dan lainnya.

Ciri khas utama martabak manis adalah teksturnya yang tebal, lembut, manis, dan dipenuhi topping seperti cokelat meses, kacang, keju parut, hingga susu kental manis. Seiring waktu, martabak mengalami inovasi, baik dari segi rasa maupun teknik pembuatan. Namun yang paling dicari tetaplah martabak bersarang, di mana rongga udara kecil-kecil menghiasi permukaan bagian dalamnya seperti sarang lebah.

Bahan-Bahan Dasar

Untuk menghasilkan martabak bersarang yang sempurna, berikut bahan dasar yang Anda perlukan:

Bahan Kering

  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 25 gram gula pasir
  • ยฝ sendok teh garam
  • 1 sendok makan susu bubuk (opsional)
  • ยฝ sendok teh baking powder

Bahan Basah

  • 300 ml air matang (bisa diganti dengan susu cair)
  • 1 butir telur (suhu ruang)
  • 1 sendok makan mentega cair atau minyak goreng

Bahan Pengembang Akhir

  • ยฝ sendok teh baking soda (atau 1 sendok teh soda kue)

Topping (Opsional)

  • Keju parut
  • Cokelat meses
  • Kacang tanah sangrai cincang
  • Susu kental manis
  • Butter atau margarin

Teknik Pembuatan Martabak Bersarang Tanpa Oven

Berikut langkah-langkah lengkap yang dapat Anda ikuti:

1. Persiapan Adonan

Campurkan bahan kering seperti tepung terigu, gula, garam, susu bubuk, dan baking powder dalam satu wadah. Aduk rata.

Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan whisk atau sendok besar. Pastikan tidak ada adonan yang menggumpal. Proses ini penting untuk menghasilkan tekstur adonan yang licin dan menyatu sempurna.

Masukkan telur dan aduk hingga rata. Terakhir, tambahkan mentega cair. Diamkan adonan selama 45โ€“60 menit agar proses fermentasi menghasilkan gelembung udara alami.

2. Penambahan Baking Soda

Setelah proses diamkan selesai, masukkan baking soda (soda kue) sesaat sebelum dimasak. Aduk perlahan, jangan terlalu kuat agar udara dalam adonan tidak keluar.

3. Proses Memasak

Gunakan wajan datar anti lengket atau teflon berukuran sedang. Panaskan terlebih dahulu dengan api kecil selama 3โ€“5 menit.

Tuangkan adonan ke dalam wajan. Gunakan sendok sayur untuk menuangnya, lalu putar wajan sedikit agar adonan menyebar membentuk pinggiran (membuat โ€œkulitโ€ martabak).

Biarkan masak dengan api kecil. Saat permukaan adonan mulai berlubang-lubang (sarang mulai terbentuk), taburi gula pasir tipis di atas permukaan.

Tutup wajan dan biarkan martabak matang perlahan selama ยฑ10 menit. Jangan dibalik.

4. Finishing dan Topping

Setelah matang, angkat martabak dari teflon. Olesi permukaan bagian dalam dengan mentega. Tambahkan topping sesuai selera: meses, keju, kacang, dan susu kental manis.

Lipat martabak menjadi dua, potong-potong, dan sajikan hangat.

Rahasia Membuat Martabak Bersarang

Berikut beberapa rahasia penting yang membedakan martabak biasa dan martabak bersarang:

1. Diamkan Adonan

Fermentasi selama minimal 45 menit penting untuk menghasilkan gelembung udara yang akan membentuk โ€œsarangโ€. Semakin lama fermentasi, semakin banyak rongga yang tercipta.

2. Gunakan Soda Kue di Akhir

Menambahkan baking soda sesaat sebelum adonan dimasak akan memicu reaksi kimia instan saat terkena panas, memunculkan rongga-rongga udara di dalam martabak.

3. Api Harus Sangat Kecil

Memasak dengan api kecil memungkinkan adonan mengembang perlahan dan matang merata tanpa gosong. Api besar akan membakar bagian bawah sebelum sarang terbentuk.

4. Wajan Harus Benar-Benar Panas

Wajan yang panas akan langsung merespon adonan sehingga sarang cepat terbentuk. Namun tetap perhatikan panas agar tidak overcooked.

Variasi Martabak Bersarang

Berikut beberapa kreasi martabak bersarang yang populer:

1. Martabak Pandan

Tambahkan pasta pandan ke dalam adonan untuk cita rasa dan warna hijau alami.

2. Martabak Cokelat

Tambahkan cokelat bubuk ke dalam adonan. Kombinasikan dengan topping cokelat dan susu.

3. Martabak Mini

Gunakan cetakan lebih kecil untuk membuat martabak versi mungil โ€“ cocok untuk sajian pesta atau bekal anak.

4. Martabak Vegan

Gantilah susu dan telur dengan alternatif berbasis nabati seperti susu almond dan pisang lumat.

Nilai Gizi dan Kandungan Energi

Martabak manis termasuk makanan tinggi kalori karena kombinasi dari karbohidrat (tepung), lemak (mentega dan topping), serta gula. Berikut perkiraan kandungan per porsi martabak (1/8 loyang):

  • Kalori: 250โ€“300 kkal
  • Karbohidrat: 30โ€“40 gram
  • Lemak: 10โ€“15 gram
  • Protein: 3โ€“5 gram

Meskipun tinggi energi, martabak bisa dinikmati sesekali sebagai kudapan. Untuk versi sehat, Anda bisa:

  • Mengurangi gula dalam adonan
  • Menghindari topping berlebihan
  • Menggunakan margarin rendah lemak atau tanpa olesan

Budaya dan Popularitas Martabak di Indonesia

Martabak adalah salah satu ikon jajanan malam di Indonesia. Penjual martabak sering berbagi lapak dengan pedagang telur dadar martabak asin. Pemandangan orang antre membeli martabak di malam hari menjadi bagian dari gaya hidup kota.

Martabak bersarang adalah jenis premium yang biasanya dijual dengan harga lebih tinggi karena tekstur dan kesempurnaan bentuknya. Keberhasilan โ€œbersarangโ€ menjadi tolak ukur keahlian penjual martabak.

Martabak juga menjadi menu favorit saat perayaan ulang tahun, arisan, takjil Ramadan, hingga oleh-oleh khas daerah. Tak heran jika berbagai merk waralaba seperti Martabak Orins, Martabak San Fransisco, dan Martabak Boss mengusung inovasi topping kekinian tanpa meninggalkan kelezatan martabak bersarang tradisional.

Kesimpulan

Martabak bersarang yang empuk tanpa oven adalah bukti nyata bahwa kekayaan kuliner Nusantara tidak memerlukan teknologi mahal untuk menghasilkan sajian istimewa. Dengan bahan sederhana, alat dapur yang umum, dan ketelitian, siapa pun bisa menciptakan martabak manis yang bersarang dan lezat di rumah.

Teknik pembuatan martabak ini adalah warisan budaya kuliner yang patut dijaga dan terus diajarkan. Dari dapur sederhana tanpa oven pun, muncul aroma harum mentega, cokelat, dan adonan yang membangkitkan selera serta kenangan masa kecil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts