Som Tum: Salad Pepaya Muda Pedas Gurih Khas Thailand

Di antara ragam kuliner khas Thailand yang menggoda, Som Tum atau salad pepaya muda menempati tempat istimewa. Hidangan ini terkenal karena sensasi rasa yang menyegarkanโ€”perpaduan pedas, asam, gurih, dan sedikit manisโ€”yang disajikan dalam bentuk salad serut pepaya muda. Mirip dengan asinan atau rujak, Som Tum banyak dijajakan di warung kaki lima hingga restoran mewah di Thailand, dan kini mulai dikenal luas di negara lain, termasuk Indonesia.

Selain lezat, Som Tum juga digemari karena kandungan kalorinya yang rendah dan kaya serat, menjadikannya pilihan menu yang ideal bagi yang sedang diet. Dihidangkan dingin dan renyah, salad ini cocok disantap di siang hari atau sebagai camilan sehat yang mengenyangkan. Dengan bahan yang mudah ditemukan dan cara membuat yang sederhana, Som Tum bisa jadi alternatif segar untuk menghadirkan cita rasa autentik Thailand di rumah Anda.

Asal Usul dan Filosofi Som Tum

Som Tum berasal dari wilayah timur laut Thailand, terutama dari daerah Isan. Hidangan ini awalnya adalah sajian rumahan yang dibuat dari bahan-bahan lokal seperti pepaya muda, cabai, dan ikan fermentasi. Nama โ€œSom Tumโ€ sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Thai, โ€œsomโ€ yang berarti asam dan โ€œtumโ€ yang berarti menumbuk. Proses pembuatan salad ini memang melibatkan teknik menumbuk bahan dalam ulekan besar atau mortar khas Thailand agar bumbu menyerap dengan baik.

Filosofi di balik Som Tum mencerminkan gaya hidup sederhana dan keberagaman rasa yang menyatu dalam satu sajian. Masyarakat Isan, yang sebagian besar adalah petani, terbiasa menggunakan bahan-bahan segar dari kebun untuk menciptakan makanan yang lezat dan menyehatkan. Hingga kini, Som Tum dianggap sebagai makanan rakyat yang menggambarkan kesegaran, keceriaan, dan keseimbangan dalam hidupโ€”konsep penting dalam budaya Thailand.

Bahan-bahan Som Tum

Bahan Utama

  • 250 gram pepaya muda, dikupas dan diserut panjang
  • 5 helai kacang panjang, dipotong sepanjang 3 cm
  • 2 buah tomat, dipotong kasar
  • 50 gram wortel, diserut panjang
  • 100 ml air asam Jawa
  • 2 sdm saus ikan
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 2 sdm gula palem

Bumbu Halus

  • 10 buah cabai rawit merah
  • 5 siung bawang putih
  • 2 sdm ebi (udang kering), direndam air hangat hingga lunak

Taburan

  • 2 sdm kacang tanah sangrai, ditumbuk kasar

Cara Memasak Som Tum

  1. Masukkan pepaya muda yang telah diserut ke dalam wadah. Taburi sedikit garam lalu remas-remas hingga layu dan sedikit berair. Tiriskan airnya agar tidak membuat salad terlalu basah.
  2. Haluskan cabai rawit dan bawang putih menggunakan ulekan atau blender. Tambahkan ebi yang telah direndam dan tumbuk hingga tercampur dan teksturnya hampir halus.
  3. Masukkan bumbu halus ke dalam wadah besar. Tambahkan kacang panjang, pepaya muda, wortel, dan tomat. Aduk dan tekan-tekan bahan menggunakan sendok atau alat tumbuk agar bumbu meresap dan sayuran menjadi lebih layu.
  4. Tuangkan air asam Jawa, saus ikan, air jeruk nipis, dan gula palem. Aduk kembali hingga semua bahan tercampur merata dan bumbu meresap ke dalam sayuran.
  5. Pindahkan salad ke dalam piring saji. Taburi dengan kacang tanah sangrai tumbuk tepat sebelum disajikan agar tetap renyah.

Cara Penyajian Som Tum

Som Tum paling nikmat disajikan dalam keadaan dingin atau suhu ruang. Anda bisa menyimpannya terlebih dahulu di lemari es selama 15โ€“30 menit agar rasa lebih meresap dan salad terasa lebih segar. Penyajiannya bisa dilakukan dalam mangkuk atau piring datar, ditaburi kacang tanah di atasnya, dan disajikan bersama potongan jeruk nipis atau cabai bubuk untuk tambahan rasa.

Di Thailand, Som Tum sering disantap bersama nasi ketan, ayam goreng, atau ikan bakar. Namun sebagai menu diet, salad ini sangat cocok dimakan begitu saja tanpa lauk tambahan. Untuk pilihan vegetarian, saus ikan bisa diganti dengan kecap asin atau kecap ikan vegetarian.

Tips Memasak Som Tum

  • Pilih Pepaya yang Masih Muda: Pastikan pepaya yang digunakan benar-benar muda, bukan pepaya setengah matang. Pepaya muda memiliki tekstur yang lebih renyah dan tidak manis, cocok untuk salad.
  • Gunakan Ulekan Kayu atau Batu: Dalam budaya Thailand, Som Tum dibuat dengan mortar and pestle (ulekan tradisional) agar bumbu dan sayuran saling menyatu. Teknik ini juga membantu menciptakan tekstur salad yang lebih baik.
  • Rendam Ebi Terlebih Dahulu: Agar ebi lebih lembut dan mudah dihaluskan, rendam dengan air hangat selama 10โ€“15 menit sebelum ditumbuk.
  • Jangan Tambahkan Kacang Terlalu Awal: Taburkan kacang sangrai sesaat sebelum disajikan agar tetap renyah. Menambahkannya terlalu awal bisa membuatnya lembek karena terkena kuah.
  • Simpan dalam Lemari Es: Jika tidak langsung disajikan, simpan salad dalam wadah tertutup di kulkas. Biarkan bumbu meresap selama beberapa jam untuk hasil yang lebih nikmat.

Nilai Gizi dan Manfaat Som Tum

Som Tum adalah pilihan makanan rendah kalori yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Pepaya muda mengandung enzim papain yang membantu pencernaan, sementara wortel dan tomat memberikan vitamin A dan antioksidan yang baik untuk kulit dan kesehatan mata.

Kacang panjang dan kacang tanah menambahkan protein nabati dan lemak baik, sementara ebi menjadi sumber protein hewani yang rendah lemak. Kandungan vitamin C dari jeruk nipis dan cabai juga membantu meningkatkan sistem imun.

Karena tidak digoreng dan tidak menggunakan santan, Som Tum cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan, penderita kolesterol tinggi, atau mereka yang ingin makan sehat tanpa mengorbankan rasa.

Kesimpulan

Som Tum atau salad pepaya muda khas Thailand adalah hidangan yang sederhana namun penuh cita rasa. Dengan kombinasi rasa pedas, asam, dan gurih yang khas, sajian ini mampu memanjakan lidah sekaligus memberikan manfaat kesehatan. Mudah dibuat, berbahan dasar murah, dan kaya nutrisi, Som Tum adalah pilihan sempurna untuk camilan sehat atau pelengkap makan siang yang ringan. Cobalah membuatnya sendiri di rumah dan nikmati kelezatan autentik Thailand yang segar, renyah, dan menyehatkan dalam setiap suapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts