
Cumi merupakan salah satu jenis seafood yang banyak digemari karena rasanya yang gurih, teksturnya yang kenyal, dan kemampuannya menyerap bumbu dengan baik. Dari cumi goreng tepung yang renyah, cumi saus padang yang pedas menggoda, hingga cumi bakar dengan aroma asap yang khasโsemuanya menyajikan pengalaman kuliner yang nikmat. Namun, cumi juga memiliki tantangan tersendiri: bau amis yang kuat dan lendir berlebih jika tidak dibersihkan dengan benar.
Bau amis pada cumi berasal dari kandungan enzim dan senyawa kimia yang ada di tubuhnya, terutama pada bagian tinta, lendir, dan isi perut. Jika tidak ditangani dengan benar, bau ini bisa tertinggal di dalam masakan, menurunkan kualitas rasa bahkan menyebabkan rasa enggan untuk menyantapnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam membersihkan cumi agar siap dimasak dan menghasilkan hidangan yang lezat tanpa aroma mengganggu.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap proses membersihkan cumi dari awal hingga siap olah, tips menghilangkan bau amis secara alami, serta kesalahan umum yang harus dihindari saat mengolah cumi.
1. Mengenal Struktur Tubuh Cumi
Sebelum mulai membersihkan, penting untuk memahami bagian-bagian tubuh cumi agar proses pembersihan berjalan optimal.
Bagian utama cumi:
- Kepala dan lengan (tentakel): Umumnya dimakan, terutama bagian tentakel.
- Kantong tinta: Berisi cairan tinta hitam yang bisa dimanfaatkan untuk resep tertentu seperti cumi tinta.
- Isi perut: Harus dibuang karena mengandung sisa makanan dan enzim yang menyebabkan bau amis.
- Plastik transparan (pena/pen tulang): Tulang lunak bening yang berada di dalam tubuh cumi, harus diambil.
- Kulit luar: Bisa dibuang untuk hasil yang lebih bersih dan tampilan cumi yang cerah.
2. Langkah-Langkah Membersihkan Cumi Secara Lengkap
Berikut panduan langkah demi langkah membersihkan cumi dengan benar:
Langkah 1: Siapkan Alat dan Bahan
- Pisau kecil tajam
- Talenan
- Air bersih yang mengalir
- Garam dapur
- Air perasan jeruk nipis atau lemon
- Wadah bersih
Langkah 2: Pisahkan Kepala dan Tubuh
- Pegang kepala cumi dan tarik perlahan menjauh dari tubuhnya. Kepala dan isi perut akan ikut tertarik keluar.
- Lakukan dengan hati-hati agar kantong tinta tidak pecah.
Langkah 3: Buang Isi Perut dan Tinta
- Periksa apakah kantong tinta masih utuh. Jika tidak ingin memasak tinta, buang bersama isi perut.
- Jika ingin menyimpan tintanya, pisahkan kantong tinta dengan hati-hati lalu simpan dalam wadah kecil.
Langkah 4: Ambil Tulang Plastik (Pen)
- Di dalam tubuh cumi, terdapat bagian bening seperti plastik tipis panjang. Tarik keluar dan buang.
Langkah 5: Bersihkan Bagian Kepala
- Pisahkan mata dan mulut (paruh) dari tentakel.
- Tekan bagian antara tentakel dengan jari hingga paruh cumi keluar, lalu buang.
Langkah 6: Kupas Kulit Luar
- Gunakan jari atau pisau kecil untuk mengupas kulit berwarna ungu keabu-abuan dari tubuh cumi. Ini opsional, namun direkomendasikan agar tampilannya lebih menarik dan mengurangi aroma amis.
Langkah 7: Cuci dengan Air Mengalir
- Bilas bagian dalam dan luar tubuh cumi di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa lendir dan kotoran.
- Pastikan semua bagian bersih, terutama bagian dalam tubuh.
3. Cara Menghilangkan Bau Amis Secara Alami
Setelah cumi dibersihkan, bau amis mungkin masih tersisa. Gunakan bahan alami berikut untuk menghilangkannya:
a. Jeruk Nipis atau Lemon
- Peras 1โ2 buah jeruk nipis, lalu balurkan airnya ke seluruh permukaan cumi.
- Diamkan selama 10โ15 menit sebelum dibilas kembali.
- Asam sitrat akan menetralkan bau amis dan memberikan aroma segar.
b. Garam
- Gosok cumi dengan garam kasar untuk mengangkat lendir dan kotoran yang menempel.
- Diamkan 10 menit, lalu bilas hingga bersih.
- Kombinasi garam dan jeruk nipis sangat efektif menghilangkan bau.
c. Cuka
- Rendam cumi dalam campuran air dan sedikit cuka selama 5โ10 menit.
- Jangan terlalu lama agar tidak memengaruhi tekstur.
- Cuka membantu memecah senyawa penyebab amis dan mempercepat pembersihan lendir.
d. Jahe
- Parut atau iris jahe, lalu remas bersama cumi atau campurkan dalam rendaman.
- Jahe mengandung senyawa antimikroba dan aroma kuat yang menetralisir bau amis.
4. Teknik Tambahan untuk Persiapan Cumi Sebelum Dimasak
Setelah cumi bersih dan bebas bau, ada beberapa langkah tambahan yang bisa dilakukan untuk memastikan hasil masakan yang maksimal:
a. Potong Sesuai Kebutuhan
- Cumi bisa dipotong cincin (ring) untuk goreng tepung atau tumisan.
- Untuk isian, tubuh cumi bisa dibiarkan utuh dan diisi dengan bahan lain.
- Tentakel bisa dibiarkan utuh atau dipotong kecil.
b. Keringkan Sebelum Mengolah
- Gunakan tisu dapur untuk menyerap kelebihan air agar cumi tidak melepaskan banyak cairan saat dimasak.
c. Marinasi (Opsional)
- Marinasi dengan bawang putih halus, merica, dan sedikit jeruk nipis akan memberi rasa gurih sekaligus menjaga aroma cumi tetap segar.
- Hindari marinasi terlalu lama agar cumi tidak menjadi alot.
5. Tips Memasak Cumi Agar Tidak Alot
Cumi cenderung menjadi kenyal berlebihan atau keras jika tidak dimasak dengan tepat. Berikut beberapa tips agar cumi tetap empuk:
a. Waktu Memasak Singkat atau Lama
- Cumi sebaiknya dimasak sangat cepat (1โ2 menit) atau sangat lama (lebih dari 30 menit).
- Waktu di antara itu akan membuat cumi keras karena jaringan ototnya berkontraksi.
b. Jangan Tambahkan Garam di Awal
- Garam dapat mengikat air dan membuat cumi lebih cepat keras.
- Tambahkan garam saat akhir proses memasak.
c. Gunakan Api Besar
- Untuk tumisan atau goreng tepung, gunakan api besar agar cumi cepat matang tanpa melepaskan terlalu banyak cairan.
6. Kesalahan Umum Saat Membersihkan dan Memasak Cumi
a. Tidak Mengeluarkan Isi Perut
- Membiarkan isi perut cumi di dalam akan membuat masakan berbau amis dan pahit.
b. Memasak Saat Masih Lembap
- Cumi yang masih mengandung banyak air akan melepaskan cairan saat dimasak, membuat teksturnya lembek dan rasanya hambar.
c. Tidak Membuang Paruh
- Paruh cumi keras dan tidak bisa dikunyah. Jika tidak dibuang, akan membuat tekstur makanan tidak menyenangkan.
d. Menggunakan Asam Terlalu Lama
- Merendam cumi terlalu lama dalam jeruk nipis atau cuka bisa membuat dagingnya keras dan hancur.
7. Tips Menyimpan Cumi Segar dan Cumi Bersih
a. Cumi Segar Belum Dibersihkan
- Simpan dalam wadah tertutup di kulkas (suhu 0โ4ยฐC), maksimal 1โ2 hari.
- Bisa dibungkus plastik dan disimpan dalam freezer untuk masa simpan lebih lama.
b. Cumi yang Sudah Dibersihkan
- Simpan dalam wadah tertutup rapat, bisa bertahan hingga 3 hari di kulkas.
- Jika disimpan di freezer, gunakan dalam waktu 1 bulan agar kualitas tetap terjaga.
c. Gunakan Vacuum Sealer
- Untuk menjaga kesegaran dan menghindari kontaminasi, simpan cumi dalam plastik vakum sebelum dibekukan.
8. Variasi Masakan Cumi Setelah Dibersihkan
Setelah cumi bersih dan bebas bau, Anda bisa mengolahnya menjadi berbagai jenis hidangan:
- Cumi Goreng Tepung: Renyah di luar, lembut di dalam
- Cumi Saus Tiram: Gurih dan cocok disantap dengan nasi panas
- Cumi Rica-Rica: Pedas menggigit, cocok untuk pecinta rasa kuat
- Cumi Isi Tahu atau Nasi: Disajikan utuh dan diisi dengan campuran bahan
- Cumi Kuah Hitam (Tinta): Khas Indonesia bagian timur dan Bali
Kesimpulan
Membersihkan cumi tidak sekadar mencuci dengan air, tetapi melibatkan proses yang hati-hati dan menyeluruh. Mengetahui bagian mana yang harus dibuang, bagaimana cara menghilangkan lendir dan bau amis, serta memahami teknik dasar memasak adalah kunci agar cumi menjadi bahan makanan yang lezat, bersih, dan menggugah selera.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atasโdari memisahkan kepala dan tubuh, membuang isi perut dan tulang plastik, hingga merendam dengan jeruk nipis atau garamโAnda bisa memastikan cumi benar-benar siap dimasak tanpa meninggalkan bau yang mengganggu.
Ingat, cumi yang ditangani dengan benar akan menjadi bahan utama yang luar biasa dalam berbagai masakan. Jadi, jangan takut lagi mengolah cumi di dapur Anda. Bersihkan dengan benar, olah dengan teknik tepat, dan sajikan dengan bangga!
Tinggalkan Balasan